Posts Tagged ‘jelujur’

Pernah kan melihat gamis batik bu Kiki Zakiyah yang seperti gambar dibawah ini, atau anda bisa membacanya di artikel Sarimbit batik keluarga Ibu Kiki Zakiyah disini.

Nah, gamis kombinasi batik dan kain polos itu sambungannya dibordir, bukan dijahit lurus seperti biasanya πŸ™‚

Diartikel ini saya coba kelaskan step by stepnya membuat sambungan bordir ini.

Ada dua macam sambungan bordir pada gamis batik di RJH, yang pertama adalah bordiran mengikuti motif batiknya (seperti pada gamis Ibu Kiki Zakiyah diatas), harap perhatikan : tidak semua motif batik bisa dipakai untuk sambungan bordir ini.

Yang kedua adalah motif bordiran tidak mengikuti motif batiknya, jadi kita membuat pola bordiran sendiri. Untuk jenis ini, semua kain batik bisa dipakai.

Contoh dibawah adalah jenis yang kedua, jadi pola bordir kita bentuk sendiri, tidak mengikuti motif batiknya. Proses pengerjaannya sebagai berikut :

Pertama adalah , membuat pola bordiran diatas kain batik yang sudah dijahit jelujur dengan kain polosnya (bukan jahit permanen).

Kemudian, kain dibordir mengikuti pola yang sudah dibuat sebelumnya, hasilnya seperti pada gambar dibawah.

Ketiga, sisa ujung kain yang dibordir digunting menggunakan gunting bordir Β yang ujungnya melengkung. Dalam proses mengunting sisa kain ini, lakukanlah dengan teliti dan hati-hati, jangan sampai kain bajunya ikut tergunting, oleh karena itu saya menggunakan gunting jenis ini, supaya lebih aman “bermanuver” mengikuti pola bordiran.

Read More

Jelujur : jahitan berjarak jarang-jarang. Biasa dilakukan sebagai jahitan sementara (tidak permanen) selama pembuatan baju. Bagian-bagian yang akan dijahit dijelujur dahulu, setelah tepat jatuhnya, jelujuran diganti jahit permanen. Bahasa Inggris : Baste, Basting. (sumber : kamus mode indonesia)

Itulah definisi jelujur yang saya ambil dari buku Kamus Mode Indonesia. Biasanya, kalau ada bagian baju yang sulit untuk dijahit permanen langsung menggunakan mesin, akan dibantu dengan jahitan bantu ini (jelujur), atau biasa dilakukan bagi mereka yang baru belajar menjahit, takutnya tidak presisi jahitannya, makanya dijelujur dahulu. Atau baju yang harus di fitting dulu, biasanya masih berupa jahitan jelujur (untuk bagian tertentu) nanti sekiranya sudah fit, baru dijahit permanen.

 

Note, jahit jelujur itu mudah kok seperti pada photo tadi, jahitan jelujur ini mudah untuk dilepas (tinggal ditarik ujungnya), jadi bedakan antara jelujur dan tikam jejak atau som ya πŸ™‚ masing-masing jahitan tersebut berbeda (fungsi dan tekniknya).

Di RJH sendiri, jahit jelujur tentu saja masih dipakai, karena bukan berarti jahit jelujur dipakai untuk mereka yang masih baru belajar, pada kenyataanya untuk baju tertentu seperti kebaya atau bahan yang licin seperti sutra, butuh kehati-hatian, makanya perlu jahitan jelujur (jika diperlukan), tapi kalau yang sudah terbiasa sih kebanyakan tidak perlu πŸ™‚ tapi saya sarankan untuk di jelujur dulu.