Pernah mendapatkan seragam pernikahan keluarga ? Tidak suka dengan pilihan bahannya ? ukuran nya ngepress (kurang malah), warnanya nggak bangets, dll …
Nah, artikel ini ditulis dari sudut pandang “penjahit”, karena sering kami menerima order jahit seragam pernikahan seperti itu.
“Mba Susi, saya baru dapat bahan seragam untuk acara pernikahan kerabat saya, bisa dijahitkan di RJH? Tapi saya mau diskusi dulu untuk modelnya, karena bahannya kurang sreg nih…”
Beberapa kali ada calon pelanggan / pelanggan yang mengatakan hal serupa, berniat menjahitkan seragam untuk acara pernikahan kerabat, tapi kondisi bahan yang dari sisi ukuran bahan maupun jenis bahan yang kurang “sreg”, dalam artian bahan “tidak bagus” an ukurannya terbatas. Ukuran bahan untuk seragam acara pernikahan pada umumnya diset untuk baju dengan model stelan, atasan kebaya basic bahan brokat/sejenisnya dan bawahan berupa rok batik maupun bahan lain.
Seringkali yang menjahitkan baju seragam pernikahan di RJH bingung untuk menentukan modelnya, karena apabila hanya dibuat kebaya basic dan rok saja kemungkinan hanya akan terpakai sekali waktu saja ketika acara berlangsung, selanjutnya baju itu kemungkinan akan “nganggur”.
“Sayang ongkos jahitnya yang ‘mahal’ mbak kalo bajunya cuma buat sekali pake aja, soale kan bahan brokatnya begini banget, kalo dipake buat acara lain saya ngk mau jadi keliatan nggak modis, dan kalopun mau dibuat model yang lebih modis saya harus nambahin bahan lagi….”
Sebetulnya dengan ukuran bahan brokat yang ada, itu bisa saja dibuat model dress yang lebih “modis”, dalam hal ini dress model dress muslimah / gamis. Tapi, tentunya memerlukan bahan lain untuk pelengkapnya sehingga bisa dibuat dress muslimah / gamis yang kemungkinan besar di waktu mendatang baju tersebut bisa dipakai lagi untuk kesempatan lain, jadi tidak “mubazir” dengan ongkos jahitnya.
Jadi, saran dari kami (RJH) sebagai penjahit, apabila ada rencna membeli bahan untuk seragam acara pernikahan atau acara sejenis lainnya, beberapa hal yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :
-Sebelum menentukan jenis bahan yang akan dibeli, perkirakan dulu model yang akan dibuat, pilihlah model yang sekiranya baju tersebut akan bisa dipakai lagi (bahkan berulang-ulang) di kesempatan lain selain acara tersebut. Selain brokat sebagai kebaya, brokat juga bisa dibuat dress, baik dress bagi yang tidak berhijab ataupun dress muslimah (gamis) bagi yang berhijab.
-Setelah menemukan ide model untuk baju seragam, barulah pemilihan jenis bahan. Dress baik untuk muslimah berhijab ataupun yang tidak berhijab, bisa dibuat dari beberapa jenis bahan. pilihan bahan pertama bisa dari jenis bahan polos, misal dari bahan satin/sejenisnya, bahan chiffon/sejenisnya. Apabila ingin tetap ada unsur brocadenya pun bia juga, bisa dari bahan brocade kombinasi chiffon atau satin atau sejenisnya.
-Setelah menentukan jenis bahan, pemilihan warna atau motif bahan juga bisa menjadi bahan pertimbangan. Pilihan warna yang netral, tidak terlalu mencolok, yang sekiranya cocok dipakai untuk bermacam warna kulit, baik yang berkulit terang maupun agak gelap. Untuk motif bisa memilih motif yang tidak terlalu mencolok juga, misal motif sedang, tidak terlalu besar, yang sekiranya cocok dipakai untuk yang bebadan kecil maupun yang bigsize. Khusus untuk bahan brocade atau tile, pilihlah yang sekiranya kualitasnya tidak terlalu rendah, tapi bukan berarti harus beli yang mahal juga, pilih yang tidak terlalu mahal tapi sekiranya masih “layak” dan tidak “norak”.
-Satu hal lagi, apabila calon pemakai baju tersebut itu big size, ukuran bahan tentunya jangan disamakan dengan yang lain, sediakanlah ukuran bahan yang lebih dari yang lain 🙂
Nah, sekiranya hal – hal tersebut diatas sudah diperhitungkan sebelumnya, Insya Allah bagi yang diberi “jatah” bahan seragam tersebut itu akan dengan senang hati menjahitkan bahannya, tidak ada lagi keluhan “Saya dapat bahan seragam, tapi bahannya ENGGAK banget, SAYANG di ongkos jahitnya deh… bajunya cuma buat sekali pake doang”
Recent Comments