Artikel ini adalah salah satu cuplikan pertanyaan dari Mba Rizka di Madiun yang menanyakan cara meningkatkan kualitas jahitan dari kelas konveksi menjadi butik, hingga puas dengan hasil jahitan sehingga makin berani untuk promo ^^
Kalau saya baca dari emailnya, sebenarnya ada kesamaan antara Mba Rizka dan saya, yaitu awalnya sama -sama belajar jahit dengan sistem alusan atau tailor, kalau saya dulu setelah otodidak saya ikutan kursus jahit untuk memperdalam. Secara teori, spt hitung-hitungan pola dari kursus itulah saya jadi tahu.
Nah, setelah lebih tahu, saya memperbanyak jam terbang misal dengan menjahit baju anak saya, baju saudara, teman dengan tidak menarik biaya jahit alias gratis ^^, saya membutuhkan feedback mereka, kurangnya apa, gak enaknya dimana, dst …
Tapi, apakah kualitas jahitan saya itu sudah bisa dibilang halus, mulus seperti standar butik ?? jujur saja belum mba, masih jauh ^^… kalau sekedar jahitan rapi memang rapi, stiknya kecil, sudah lurus, tapi, kualitas jahitan yang bagus itu tidak cuma soal jahitannya ! ada banyak lagi, misal bentuk kerahnya, ke-presisian keliman, lipatan pada kerah dll dll.. intinya hal-hal mendetail, karena bicara soal kualitas butik artinya bicara hal mendetail.
Kembali lagi ke cerita saya dulu, makin banyak jam terbang menjahitnya, dan mulai berani terima order jahitan, apakah jahitan saya itu sudah bisa dibilang alusan ?? Jujur, masih jauh dari yang saya harapkan, masih banyak kurangnya ^^… makin bertambah jam terbang, memang ada improvementnya, tapi tetap saja masih jauh jika saya bandingkan hasilnya dengan contoh baju jahitan butik lain, ada yang salah…ada yang tidak saya tahu caranya, ada yang tidak saya dapatkan dari belajar secara otodidak dan kursus itu…
Makin lama makin banyak order jahitan yang masuk namun semakin membuat saya takut jika nanti ada yang kecewa atau protes dengan hasil jahitan saya itu, …..maka inilah rahasia saya untuk meningkatkan kualitas jahitan di RJH : merekrut ahlinya !
Iya, jadi untuk menambah kapasitas maka saya rekrut krew jahitan, dan bukan sembarang penjahit, tapi cabutan dari butik lain ^^, mereka yang sudah punya pengalaman, kaya dengan trik trik jahitan halus. Dari mereka saya banyak tahu dan banyak belajar ^^.
Bagi saya pribadi, belajar otodidak, teori bahkan ikut les jahit, banyak trik-trik jahit halus yang tidak didapatkan, jadi belajar lah langsung dari para ahlinya ^^
Nah, dengan tambahan krew jahit itulah, saya pribadi makin percaya diri dan pede untuk menerima order atau promosi RJH ^^, tentu dengan beberapa konsekuensinya, misal : Penjahit halus itu jelas beda ongkosnya dengan jahitan konveksi, mau tidak mau ongkos jahit juga harus disesuaikan dll
Nah, jadi jelas kan .. saya rekrut krew jahit halus berpengalaman dari butik sebelah ^^, selain karena memang saya butuh bantuan krew untuk memperbesar RJH saya juga mau belajar dari para ahlinya langsung ^^… nah cerita diatas adalah cerita saya, bisa berbeda dengan cerita orang lain, mungkin ada yang bisa belajar sendiri ^^ tanpa melihat langsung prosesnya
Lihat sendiri hasil jahitan para krew Rumah Jahit Haifa di produk busana muslimah kami dengan brand Haifa Gallery, klik online store kami : www.haifagallery.com atau mau jahitin baju aja ?? kontak email RJH dulu ya di info[at]rumahjahithaifa.com atau WA di 0855 994 6778 untuk cek slot timenya ^^
artikel lainnya dari blog RJH
3 comments
Trackback e pingback
No trackback or pingback available for this article
Mba Susi, penjelasannya tentang Pertanyaan Pembaca (6) : cara meningkatkan kualitas jahitan, menarik sekali.
Saya ingin menanggapi kalimat : …..maka inilah rahasia saya untuk meningkatkan kualitas jahitan di RJH : merekrut ahlinya !
Begini Mba Susi, saat ini saya sedang merintis usaha tenun. Kendalanya adalah tenaga kerja. Hingga kini saya belum mendapatkannya. Seandainya saya mengikuti cara Mba Susi untuk merekrut ahlinya tsb dari sebelah, apa yang membuatnya tertarik untuk pindah ke tempat kita dari tempatnya semula bekerja? Apakah hal itu etis bagi kita? Sudah lama hal ini terpikirkan oleh saya, tapi saya masih ragu karena belum bisa memprediksi efeknya bagi jalannya usaha.
Makasih Mba Susi, saya mohon pencerahan dan sugestinya.
Beby – Pekanbaru
sebenarnya pertanyaan kenapa orang mau pindah ke tempat lain itu banyak sebabnya dan bisa berbeda-beda tergantung pribadinya, tapi yang saya yakin pasti mereka atau kita mau pindah kerja ketempat yang lebih baik kan, tidak mungkin kita mau pindah kerja untuk sesutu yang tidak baik atau lebih buruk dari tempat kerja sekarang. nah lebih baiknya dalam hal apa ? apa gajinya lebih besar ? tunjangannya lebih banyak ? sarana dan prasrana kerjanya ? sistem kerjanya ? jenjang karirnya yang lebih baik ? dll dll banyak sekali kalau mau ditulis satu-satu bu, tetapi sering kali alasan mereka pindah kerja diluar prediksi kita loh,… gak minta naik gaji yang penting suasana kerjanya nyaman, merasa dihargai – bukan – dibossy,dll
Disitulah kita harus fleksibel,.. Istilah merekrut dari “sebelah” itu bukan berarti orangnya ada disebelah rumah atau usaha kita ya bu, intinya adalah kita merekrut orang yang memang sudah berpengalaman atau sudah ahli, misal saya yang tidak bisa akuntansi untuk bisnis saya tapi merekrut orang yang juga tidak tahu apa itu akuntansi pasti tidak akan maju maju kan ..
Diawal saya juga sempat takut, takut kalau ambil krew berpengalaman nanti bayar gajinya bagaimana, tapi alhamdullilah RJH masih bisa berjalan sampai sekarang… satu yang pasti, jika saya tidak memulai merekrut orang yang kompeten, saya yakin RJH akan berakhir dimana bu..
Sy punya mesin apakah sy bisa ikut ambil jahitan insya alloh tepat waktu dan rapih semua model saya bisa